Sabtu, 25 Januari 2014

BAB I A. Prospek Bunga Melati

Pada saat sekarang ini, tanaman bunga melati memiliki prospek yang sangat baik sebagai mata dagangan lokal, tanaman bunga melati banyak diperlukan oleh masyarakat. Bahkan, melati telah memasuki pasaran ekspor (ke Singapura), meskipun kontinuitasnya belum stabil. Kebutuhan dunia akan bunga masih sangat tinggi. Volume ekspor berbagai jenis bunga, misalnya melati, mawar, anggrek, sedap malam, dan anyelir pada tahun 1989/1990 mencapai ± 11,519 ton (US $ 85.794). Angka tersebut masih bisa meningkat, sebab kebutuhan per tahunnya dapat mencapai sekitar 20,7 % dengan sasaran negara Eropa bagian barat (VIE), Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Singapura.

Kebutuhan lokal akan melati juga sangat tinggi, terkadang masih jarang terpenuhi. Wilayah DKI Jakarta
misalnya, memerlukan sekitar 1,5-2 ton setiap bulannya.  Sementara para pedagang kecil/pengecer dapat menjual bunga melati rata-rata 5-10 kg per hari. Permintaan melati mengalami fluktuasi. Pada bulan Ramadhan dan Muharam

peminatnya sangat sedikit tetapi pada bulan Syawal, Maulud, Desember serta Agustus permintaannya sangat besar. Nilai tambahnya pun semakin meningkat setelah mengalami proses perangkaian.
di Bunga melati tidak dapat dipanen secara terus- menerus setiap hari, tetapi 1-2 bulan saja selama musim  berbunga. Oleh karena itu, volume produksinya sangat  kecil. Lahan seluas 1 hektar hanya menghasilkan bunga rata-rata 20 kg per hektar dalam sehari hari. Jadi, bila dijumlahkan selama musim berbunga baru mencapai 500- 600 kg per hektar per tahun. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan negara Prancis dan Italia, yang dapat mencapai 2.000-4.000 kg per hektar dalam setahun tahun.
Adapun bila dilihat harganya berkisar antara Rp. 2.000,00-  Rp. 5.000,00 per kg. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasikebutuhan melati.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan, prospek wirausaha bagi para petani melati semakin terbuka. Di sisi lain, kualitas dan kuantitas harus lebih ditingkatkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar